UMLA News. Dari tahun ke tahun Universitas Muhammadiyah Lamongan semakin banyak menorehkan prestasi baik di tingkat daerah, provinsi dan nasional. Kali ini dalam, Kejuaraan Kabupaten KONI Lamongan yang dilaksanakan pada tanggal 12-14 November 2021 di Sport Centre Lamongan. Beberapa Mahasiswa UMLA turut serta sebagai peserta Kejurkab KONI Lamongan. Tidak tanggung-tanggung 3 medali dari Cabang Olahraga yang berbeda-beda berhasil dibawa pulang. Perolehan medali yang pertama yakni cabang olahraga (cabor) Tarung Drajat atas nama Muhammad Syaifuddin Zuhri berhasil meraih Juara 1 (Gold Medals). Medali kedua yakni Cabor E-Sport Free Fire atas nama Fajar Aliev Sandy berhasil meraih Juara 2 (Silver Medals). Dan medali ketiga yakni Cabor E-Sports Mobile Legend atas nama Moch. Fajar Aliem berhasil meraih Juara 2 (Silver Medals).
Kabar tersebut merupakan kabar yang membanggakan UMLA sebagai instansi yang menaungi ketiga mahasiswa tersebut. Muhammad Syaifuddin Zuhri dan Moch. Fajar Aliem merupakan mahasiswa semester 3 Prodi S1 Farmasi. Sedangkan, Fajar Aliev Sandy merupakan mahasiswa semester 1 Prodi S1 Manajemen. Mereka adalah mahasiswa aktif di Universitas Muhammadiyah Lamongan. Keberhasilan mereka bertiga dalam meraih juara dan membawa pulang medali tidak luput dari do’a, kerja keras dan ikhtiar yang mereka lakukan serta dukungan dari keluarga, teman, maupun dosen.
Menurut salah seorang dosen pengampu Prodi S1 Farmasi yakni Bapak Djati Wulan Kusumo, M. Farm. Mahasiswa atas nama Muhammad Syaifuddin Zuhri atau akrab disapa Udin dan Moch. Fajar Aliem atau Fajar termasuk mahasiswa yang aktif yang dalam perkuliahan serta berani bertanya dan menjawab saat kegiatan praktikum berlangsung. Meskipun Fajar pernah tercyduk beberapa kali sedang bermain Mobile Legend pada saat perkuliahan daring/online, sehingga mendapat teguran agar dapat kembali fokus mengikuti perkuliahan yang sedang berlangsung.
Tanggapan Beliau mengenai mahasiswanya yang membawa pulang medali sangat mengejutkan. Beliau mengaku kaget sekaligus bangga atas kemenangan yang diraih oleh mahasiswanya, “Sebelumnya tidak tau, tapi memang beberapa waktu lalu sempat minta ijin untuk ikut kegiatan di luar. Namun Mahasiswa tsb juga suka cerita kalau memang aktif dalam kegiatan diluar kampus seperti e-sport dan tarung drajat”. Kata beliau saat itu.
Kemenangan Udin yang meraih Gold Medals dan Fajar yang meraih Silver Medals sangat membanggakan Pak Djati. Karena mahasiswa yang dia bimbing dapat menorehkan prestasi di UMLA. Serta hal itu merupakan surprise tersendiri khususnya bagi Prodi s1 Farmasi.
Selain dari pak Djati, menurut Bapak Adi Lukman Hakim, S.E, M.M. selaku dosen pengampu Prodi S1 Manajemen serta dosen dari Fajar Aliev Sandy. Aliev merupakan sosok mahasiswa yang aktif dan cukup berpartisipasi dalam pembelajaran. Meskipun Aliev hobi bermain game Free Fire, dia tidak meninggalkan ataupun sibuk dengan HP nya. Komunikasi yang terjalin antara dosen dan mahasiswanya terkait keikutsertaannya dalam Kejurkab KONI Lamongan 2021, juga patut diacungi jempol. Pak Adi mendukung apa yang akan dikejar mahasiswanya selagi tidak merugikannya. Menurut Pak Adi komunikasi yang baik memudahkan proses koordinasi menjadi lebih mudah dan terarah.
Dengan jadwal kuliah yang padat serta jadwal latihan rutin. Tak menyurutkan ketiga mahasiswa tersebut menorehkan prestasi. Minggu-minggu mendekati turnamen Fajar dan Aliev sparing bersama dengan teamnya masing-masing. Dalam perlombaan squad/team sangat dibutuhkan kerjasama dan koordinasi yang baik. Kemudian, dalam E-Sport Free Fire ataupun E-Sport Mobile Legend memiliki tingkat kesulitan yang berbeda-beda. Tetapi mereka dan team berhasil meraih Juara 2 dan membawa pulang Silver Medals. Bagi mereka game (free fire ataupun Mobile Legend) adalah salah satu cara terbaik dalam melupakan stres ataupun lelah akan banyaknya tugas sebagai mahasiswa.
Sedangkan Udin sendiri telah memfokuskan dirinya dalam seni beladiri Tarung Derajat sejak kelas 1 SMA. Tarung derajat sendiri berbeda dengan beladiri pencak silat ataupun karate. Tarung derajat sendiri berfokus agresivitas serangan dalam memukul dan menendang. Dikutip dari laman Perguruan Pusat Tarung Derajat, bela diri ini diciptakan oleh Achmad Dradjat sebagai cara berkelahi yang digunakan untuk melindungi diri dari perbuatan yang tidak manusiawi dan tidak bermoral serta untuk merebut, menegakkan dan meningkatkan kehormatan diri sendiri dan keluarga. Sejak bergabung dalam seni beladiri tarung drajat, Udin merasa banyak hal positif yang ia dapat, “Banyak hal positif yang saya dapatkan sejak bergabung dengan Seni beladiri Tarung Drajat. Diantaranya dapat mempertahankan diri dari bahaya, mendapatkan banyak dukungan dari keluarga dan teman-teman dan banyak memenangkan lomba dari tingkat Kabupaten sampai tingkat Provinsi” ujarnya saat diwawancarai.
Dalam perjumpaan kemarin, Pak Djati juga meninggalkan pesan untuk Udin, Fajar serta para atlit UMLA lainnya, “Semoga tetap berprestasi, bisa sukses untuk seleksi atlit di tingkat provinsi dan bisa berprestasi di kancah nasional dan internasional. Selain itu juga perlu serius dalam perkuliahan semoga bisa berprestasi di bidang akademik juga”. pesannya
Serta tidak lupa Pak Adi pun turut memberikan pesan dan motivasi untuk seluruh mahasiswa yang telah menorehkan prestasi dan yang saat ini masih berjuang agar dapat mengukir sejarah di UMLA yakni, “Saya tentunya merasa berterima kasih dan sekaligus senang dengan mahasiswa yg giat menekuni hobi atau hal lain untuk mendulang prestasi, salah satunya mas Alif ini. Teman-teman mahasiswa bisa belajar dari pengalaman beliau tentang bagaimana manajemen waktu antara mengukir prestasi dan tetap menjalankan kewajiban sebagai mahasiswa, yaitu belajar. Setiap mahasiswa selain belajar juga harus mencoba menggali potensi masing-masing sesuai dengan minat dan bakatnya. Jadikan ilmu yang didapat selama ini untuk memahami informasi, mengatur diri dengan baik, dan membahagiakan diri sendiri serta orang disekitar kita. Prestasi tidak hanya bidang akademik, namun juga banyak yg lainnya seperti non-akademik. Menciptakan prestasi tentu membuat teman, keluarga, dan orang terkasih merasa bangga. UMLA tidak membatasi kesempatan tersebut, silahkan berkarya dan beprestasi. Semangar belajar dan silahkan mencoba apapun yang sedang diperjuangkan dengan sungguh sungguh.” Ujarnya.
Dari ketiga mahasiswa tersebut mereka adalah bagian dari mahasiswa yang dapat memanajemen waktunya dengan baik. Sehingga dapat berprestasi tanpa harus mengorbankan waktu belajar. Indah Tri Wahyuni/Lesikom.