Contact us on (0322) 322356

Detail

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH LAMONGAN GELAR WEBINAR ENTERPREUNERSHIP

Example blog post alt

 Dalam upaya peningkatan kapasitas tentang enterpreunership bagi calon mahasiswa dan mahasiswa FEB Universitas Muhammadiyah Lamongan serta Mahasiswa Perguruan Tinggi di sekitar wilayah Pantura, telah menggelar Webinar Entrepreinership dengan tema “Membangun Enterpreunership Dalam Menghadapi Revolusi Industri 4.0”. pada hari Minggu, tanggal 10 Mei 2020 mulai pukul 10.00 s/d 12.30. Wib. Dengan menghadirkan 2 orang narasumber; pertama, Yudhi Anggoro, SE., MM. (Konsultan UMKM Bank Indonesia Kediri dan Dosen STIE Indocakti Malang);  Kedua, Yuraldi Mahaprasasta, SE., MM. (Owner Photography & Videography dan Dosen Tamu Universitas Brawijaya Malang). Suyitno, SE., MM.  (Wakil Dekan FEB UMLA) sebagai Moderator dan Hendrix Irawan SE., MM. (Dekan FEB UMLA) sebagai Keynote Speaker, kegiatan tersebut diikuti oleh 52 orang peserta.


Dalam paparannya Hendrix Irawan menyatakan, “Kegiatan Webinar Enterpreunership ini merupakan kontribusi konkrit FEB UMLA dalam mencerdaskan anak bangsa ditengah pandemi Corona dan mendorong lahirnya wirausahawan muda yang tangguh menghadapi segala situasi”, Tegasnya. Hendrik melanjutnya,”bahwa Revolusi Industri 4.0 mengharuskan untuk tanggap terhadap perubahan, lahirnya teknologi internet telah menimbukan disrupsi pada dunia usaha dengan memberikan pilihan beralih pada digitalisasi usaha atau tergerus oleh zaman, maka ikhtiar untuk meningkatkan ilmu dan ketrampilan merupakan keniscayaan, salahsatunya belajar melalui Web Seminar seperti ini, sekaligus mengikuti anjuran untuk pshycal Distancing, semoga upaya mulia di tengah menjalankan puasa Romadhan ini berlimpah keberkahan dan mengantarkan kita semua mncapai derajat taqwa”, pungkasnya.

Pada penyampaian materinya, Yudhi Anggoro menjelaskan,”Adanya Virus Corona telah mampu merubah peradaban manusia dan meruntuhkan tradisi sosial dunia,  bahkan cukup dengan rebahan di rumah saja telah berarti turut berjuang menegakkan kedaulatan negara. Sebagai insan utama, maka  Revolusi Industri 4.0  yang menghadirkan globalisasi, Digitalisasi dan otomasi harus di maknai secara positif untuk meraih keberhasilan pada dunia usaha, terutama dikalangan mahasiswa”. Yudhi melanjutkan, “Siapa yang menguasai data dan teknologi akan memenangkan persaingan dalam dunia bisnis modern. Kita tidak bisa membendung, pilihannya adalah mengikuti dan berkreasi dengan tetap mengelola dan atau memulai usaha. Berwirausaha cukup membutuhkan Barang, Media dan Senyum Manis. Dengan analogi 5 jari kita dapat memiliki bekal untuk mengembangkan jejaring usaha dan atau memulai usaha. Ibu Jari berarti Keluarga dan sanak saudara, Orang-orang terdekat yang sangat berpotensi terhadap keberhasilan usaha; Jari telunjuk maknya teman-teman yang setiap waktu hadir bersama mengisi hari-hari dan dapat dioptimalkan untuk mendukung kesuksesan kita; Jari Tengah adalah kompetitor yang harus dianggap sebagai mitra usaha untuk mendorong motivasi dalam meraih keberhasilan; Adapun Jari manis ibarat influencer (Orang yang dapat mempengaruhi orang lain) untuk loyal terhadap produk-produk kita dan terus melakukan pembelian ulang; sedangkan Jari Kelingking adalah para khalayak ramai yang harus kita berikan pelayanan agar tumbuh dan berkembang bersama untuk meraih kesuksesan. Namun yang paling utama kita harus tetap memegang prinsip Man Jadda Wajada, siapa yang bersungguh-sungguh dialah yang akan mengecap manisnya keberhasilan”. Ungkapnya.

Pada Kesempatan berikutnya Yuraldi menuturkan, “Seorang Enterpreuner harus mengetahui kebutuhan konsumen, sehingga dapat menetapkan jenis usaha yang akan dikembangkan dan nilai yang ditawarkan. Menguasai dengan baik trend yang sedang berkembang, agar dapat melakukan estimasi pilihan produk yang cocok dengan trend kekinian dan jenis usaha yang selaras dengan perkembangan zaman. Selanjutnya memahami secara komprehensif terhadap kekurangan dan kelebihan produk yang ditawarkan, sehingga dapat menyusun strategi pamasaran yang tepat, memilih posisi usaha yang prospetif dan produktif serta menetapkan target capaian usaha secara rasional dan terukur”. Yuraldi melanjutkan, “Tahapan berikutnya dalam membangun keberhasilan usaha, maka seorang enterpreuner harus memiliki pengetahuan yang memadai tentang  produsen apa saja yang potensial untuk dapat menjalin kerjasama, memetakan dengan cermat konsumen yang akan dijadikan segmen pasar usaha dan memahami secara presisi terhadap kompetitor yang berpotensi untuk menjalin kerjasama dan atau memupus usaha kita. Maka selalu update ilmu dan pengetahuan bisnis seperti yang kita lakukan saat ini merupakan pilihan yang sangat brilian”. Tegasnya.

            Kegiatan diakhir dengan penyampaian simpulan oleh moderator, bahwa kegiatan Webinar Enterpreunership ini sangat bermanfaat bagi kalangan mahasiswa dan kawula muda dalam meningkatkan pengetahuan dan wawasan usaha, hendaknya dilaksanakan secara periodik dan berjenjang terutama di tengah menghadapi pandemi Corona saat ini, sehingga motivasi dan mental para mahasiswa dan kawula muda tetap terjaga guna membangun masa depan yang lebih baik dan lebih sejahtera, membangun usaha dapat dilakukan dalam situasi apapun dan dimanapun kita tinggal,  dengan memanfaatkan fasilitas teknologi kekinian berbasis internet dan jaringan usaha yang terbuka luas,  dimulai dari keluarga, teman, kompetitor, influencer dan masyarakat luas yang sangat potensial sebagai pangsa pasar. Adagium para cendekia menegaskan, “Beradaptasi atau musnah, sebuah keniscayaan yang tidak bisa ditawar”. Ikhtiar sederhana ini semoga dicatat sebagai amal sholeh. Aamiin.