Lamongan, 25 Oktober 2024 - Universitas Muhammadiyah Lamongan (UMLA) Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Senin 21 Oktober 2024 pukul 10.00 WIB tengah melaksanakan seminar dengan tema “Megenal Perdagangan Internasional dan Peluang Export Timur Tengah Serta Afrika”. Kegiatan berlangsung di Convention Hall KH. Hisyam, Lantai 10 Gedung E Univeristas Muhammadiyah Lamongan.
Acara ini dihadiri dan dibuka oleh Rektor Universitas Muhammadiyah Bpk. Prof. Dr. Abdul Aziz Alimul Hidayat, S.Kep., Hs., M.Kes. Seminar ini menghadirkan tiga pembicara yakni Bpk. Agus Junaedi S.Pd., M.M, Ibu Reni S.E., M.M dan Bpk. Goodfert dengan moderator Ibu Tjatur. Seminar ini berlangsung dengan semangat dan antusias dari 500 mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis dari berbagai prodi yakni S1 Manjemen, S1 Akuntansi, S1 Ekonomi Syariah dan S1 Kewirausahaan.
Dalam materinya, para pembicara menyampaikan bahwa wilayah Timur Tengah hingga Afrika menawarkan potensi yang besar untuk produk – produk Indonesia. Dengan adanya seminar ini diharapakan mahasiswa dapat mengambil kesempatan untuk berinovasi menciptakan produk – produk lokal berkualitas yang dapat meningkatkan aktivitas ekpsor produk lokal ke mancanegara.
Bapak Agus menjelaskan bahwa syarat menjadi eksportir dan importir seperti Bapak Goodfert adalah kemampuan bilingual language, mental block, niat dan komitmen yang kuat. Ekspor tidak hanya untuk pelaku usaha besar dan multinasional, tetapi juga untuk UKM dan UKM Kampus yang digerakkan oleh mahasiswa, dosen, dan alumni perguruan tingi di seluruh Indonesia. Bapak Agus juga menjelaskan secara rinci mengenai jenis barang ekspor, tips yang harus dilakukan bagi pemula serta aturan perundang undangan yang membahas tentang ekspor impor sebagai pedoman seorang eksportir. Peluang masuk ke pasar global adalah dengan cara mengenali dan memahami kebutuhan dan keinginan pasar dan calon pasar, produk yang masuk ke pasar global secara mendalam serta peraturan peraturan dan tujuan pasar atau negara. Kreativitas dan inovasi sangat dibutuhkan sebagai seorang eksportir salah satunya adalah “Chance Trash Into Gold” kreativitas merubah barang yang dipandang tidak berguna menjadi emas yang berharga. Menurut Bapak Goodfert sulit untuk melakukan ekspor di Ghana karena kurangnya kepercayaan antara eksportir dan pasar namun peluang yang ada sangatlah besar. Ekspor yang dilakukan Bapak Goodfert dari Indonesia ke Ghana adalah Palm Oil dan Chocoa Powder.
Diakhir acara Bapak Agus memberi contoh salah satu produk yang dapat diriset dan dilakukan penelitian untuk dijadikan produk ekspor yang bermutu. Produk yang digunakan sebagai contoh adalah gedebok pisang yang mana tumbuhan pisang yang disebut memiliki banyak manfaat disetiap bagiannya ini dipergunakan dengan cara yang berbeda beda disetiap negara, di India batang pohon pisang dipotong dan dikonsumsi airnya sebagai obat, tetapi berbeda dengan Filipina yang menggunakan batang pohon pisang sebagai tali tambang. Dengan adanya contoh ini diharapkan dapat menginspirasi mahasiswa untuk lebih giat berinovasi dan berkreasi menciptakan produk unggulan yang berkualitas dari bahan – bahan yang dapat diperoleh disekitar khususnya di Lamongan.
Penulis : Nurul Azizah