Lamongan, Cuaca cerah mengitari kawasan Kampus Universitas Muhammadiyah Lamongan (Umla) pagi ini, Sabtu (8/3/2025). Sejak pukul 06.15 WIB peserta Kajian Ramadhan 1446 PWM Jatim mulai berdatangan ke lokasi yang berada di jalur utama Surabaya Semarang.
Beberapa personil Kokam membantu mengatur lalu lintas di jalan utama, membantu peserta dari luar kota yang hendak masuk ke lokasi. Begitu masuk lokasi, peserta diarahkan untuk memarkir kendaraan di sisi belakang Umla dan sisi barat Umla.
Sekitar 20 personil Kokam ikut membantu menyukseskan perhelatan Kajian Ramadhan 1446 PWM Jatim di Umla. Tampak juga beberapa personil Tapak Suci ikut mengatur kendaraan yang hendak parkir.
Usai memarkir kendaraan, peserta menuju area registrasi. Menunjukkan bukti pembayaran kemudian menuju meja registrasi sesuai kabupaten dan kota masing-masing. Di sini peserta mendapatkan paket kit kajian ramadhan. Paket terdiri dari tas, majalah Matan, bloknote, buku profil Umla, buku Jalan Terpendek Menuju Tuhan karya Nur Cholis Huda, air mineral, dan snack untuk berbuka puasa.
Kemudian peserta diarahkan untuk memasuki Dome Umla yang berada di bagian timur kampus Umla. Peserta laki-laki duduk di sisi kiri panggung, dan peserta perempuan duduk di sisi kanan panggung.
Tepat pukul 08.00 WIB Kajian Ramadhan 1446 Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim dimulai. Pembukaan, menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan Mars Muhammadiyah. Dilanjutkan lantunan Surat Saba ayat 15-17.
Rektor Umla Prof. Dr. A. Aziz Alimul Hidayat, M.Kes. dalam sambutan pembukaan menyampaikan, Umla memang masih 6 tahun berjalan, tetapi kami siap menjadi tuan rumah kajian ramadhan. "Umla punya aula yang muat 200 orang lebih, tetapi kami menyiapkan Dome Umla yang berkapasitas 3000 orang lebih," ujarnya.
Gedung ini hanya lima bulan dikerjakan sejak Oktober ketika peletakan batu pertama oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Haedar Nashir. Awalnya kaget acara kajian ramadhan bulan Maret 2025. Sebenarnya target 80 persen di Maret ini, tapi alhamdulilah semua tim bekerja keras sehingga bisa selesai.
"Sebagai AUM kami support kegiatan Muhammadiyah. Tiga tahun lalu kalau ke Umla masih banyak sawah. Tapi bagaimana kami bisa mengejar PTM yang lain. Alhamdulillah kami mendapat trust dari warga dan simpatisan Muhammadiyah. Saat ini sudah 1300 mahasiswa, mudah-mudahan segera bisa 2000 mahasiswa," ungkapnya.
Sebenarnya, lanjutnya, Umla ingin menyaingi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Gedung ini kami namakan Dome Umla. "Mohon maaf Pak Rektor UMM Prof. Nazaruddin. Minimal menyamai atau mungkin selangkah lebih maju lagi. Dome bisa menjadi pusat dakwah, pusat kegiatan mahasiswa, dan sebagai kampus mandiri kami kerjasama pengelolaan gedung ini untuk pusat bisnis," paparnya disambut applaus peserta.
Mahasiswa luar negeri 58 yang mendaftar, tapi kami seleksi separuhnya. Jadi Umla sudah mendapat kepercayaan dari dunia internasional. "Dan banyak lulusan kami yang bekerja di luar negeri seperti Arab Saudi dan Taiwan. Maka kami juga ingin kampus Umla menjadi kampus Internasional," kembali tepuk tangan peserta bergemuruh di Dome Umla.
Penulis: Sugiran