Selama ini masyarakat sering menemui spidol white board yang mempunyai bau menyengat ketika digunakan untuk menulis. Dari inspirasi tersebut, tim PKM-K (Program Kreatifitas Mahasiswa-Kewirausahaan) Prodi Adminsitrasi Rumah Sakit (ARS) Universitas Muhammadiyah Lamongan (UMLA) inovasi tinta spidol white board ramah lingkungan.
Hal ini disampaikan Ketua Tim PKM-K Prodi Adminsitrasi Rumah Sakit (ARS) UMLA Alfin Lailatul Fitriyah disapa Alfin, bersama anggotanya yaitu Hana Salsabila, Afidatul Fitriyah, dann Meiliya Widati. Mereka di bawah pendampingan Dosen Pembimbing Muhamad Ganda Saputra S.ST, M.Kes. Mereka mengusung judul Nacacolin (Terminalia Catappa Eco-frindly INK) pemanfaatan daun ketapang sebagai tinta white board ramah lingkungan dan rendah VOC.
Alfin menjelaskan PKM-K yang digarap ini memangh sedikit berbeda. Karena memanfaatkan limpahan daun ketapang di wilayah tempat tinggal mereka. Karena melimpah, maka dirinya bersama anggota kelompok mencoba mencari referensi dari berbagai jurnal ilmiah bereputasi nasional maupun internasional tentang manfaat daun ketapang.
Daun ketapang.
Nah dari sinilah, Alfin menemukan gagasan bahwa daun ketapang dapat digunakan sebagai tinta spidol white board. Cara membuatnya sangat sederhana cukup menyiapkan daun ketapang secukupnya, lalu direbus dengan air yang sudah dicampur tepung maezena, cuka dan paku yang berkarat.
Penggunaan bahan-bahan tersebut dikatakan Alfin karena masing-masing mempunyai zat yang berfungsi sebagai tinta. Misalnya paku yang sudah berkarat fungsinya untuk membuat warna hitam tinta. Sementara tepung maezena dan cuka juga digunakan sebagai perekat ketika digunakan menulis nanti.
“Kami berharap dari PKM ini produk yang kami gunakan nanti bisa menjadi alternatif tinta white board. Sebab ramah lingkungan, serta dapat dibuat sendiri,” ujar Alfin peraih bea siswa perintis Pemkab Lamongan ini. (rilis: humas umla