Lamongan, 22 November 2024 – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas 1 Surabaya menjalin kerja sama strategis dengan Universitas Muhammadiyah Lamongan (UMLA) dalam pemasaran produk hasil karya warga binaan dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) di bidang pemasaran. Penandatanganan perjanjian kerja sama tersebut berlangsung di Lapas Kelas 1 Surabaya pada hari Rabu, 6 November 2024, dihadiri oleh perwakilan kedua pihak, yakni Kepala Lapas Kelas 1 Surabaya, Jayanta A. Md.IP., S.H., M.H., dan Rektor Universitas Muhammadiyah Lamongan, Prof. Dr. Abdul Aziz Alimul Hidayat, S.Kep., Ns., M.Kes.
Perjanjian ini bertujuan untuk memfasilitasi pemasaran produk karya warga binaan melalui jaringan pemasaran milik Universitas Muhammadiyah Lamongan. Dalam perjanjian tersebut, pihak Lapas Kelas 1 Surabaya akan menyerahkan produk hasil karya warga binaan untuk dipasarkan oleh UMLA. Semua biaya yang berkaitan dengan penyerahan produk akan ditanggung oleh pihak Lapas, sementara Universitas Muhammadiyah Lamongan bertanggung jawab atas pemasaran produk melalui jaringan yang dimilikinya.
"Ini adalah bentuk upaya kami untuk memberikan kesempatan lebih kepada warga binaan agar dapat lebih produktif dan memiliki keterampilan baru. Kerja sama ini diharapkan dapat memperkenalkan produk mereka ke pasar yang lebih luas," ungkap Jayanta A. Md.IP., S.H., M.H., Kepala Lapas Kelas 1 Surabaya.
Tidak hanya dalam hal pemasaran, perjanjian ini juga mencakup program pelatihan bagi SDM di Lapas Kelas 1 Surabaya. Universitas Muhammadiyah Lamongan akan memberikan berbagai pelatihan dan workshop terkait dengan pemasaran, branding, serta manajemen produk untuk meningkatkan kemampuan warga binaan dan staf Lapas dalam memasarkan produk mereka dengan lebih efektif.
"Pelatihan ini sangat penting agar warga binaan dan SDM Lapas bisa memahami dan menguasai keterampilan dalam dunia pemasaran, yang tentunya akan membantu mereka dalam memasarkan produk dan meningkatkan daya saing," jelas Prof. Dr. Abdul Aziz Alimul Hidayat, Rektor Universitas Muhammadiyah Lamongan.
Kerja sama ini juga merupakan implementasi dari tri dharma perguruan tinggi, khususnya dalam bidang pengabdian kepada masyarakat. Universitas Muhammadiyah Lamongan tidak hanya berfokus pada aspek pendidikan dan penelitian, tetapi juga memberikan kontribusi langsung kepada masyarakat, termasuk warga binaan yang berada di Lapas Kelas 1 Surabaya.
"Sebagai bagian dari misi perguruan tinggi kami, kerja sama ini menjadi salah satu wujud pengabdian kepada masyarakat yang kami lakukan. Kami berharap melalui pelatihan dan pemasaran produk ini, kami dapat memberikan dampak positif, baik bagi warga binaan maupun masyarakat di sekitar Lapas," tambah Prof. Abdul Aziz.
Perjanjian ini memiliki durasi hingga tahun 2025, dengan kemungkinan perpanjangan berdasarkan kesepakatan bersama. Keuntungan dari hasil penjualan produk akan dibagi antara kedua belah pihak, dengan pihak Universitas Muhammadiyah Lamongan berhak menentukan harga jual produk setelah memperhitungkan biaya operasional yang dikeluarkan.
Ke depan, baik Lapas Kelas 1 Surabaya maupun Universitas Muhammadiyah Lamongan berharap kerja sama ini tidak hanya mampu meningkatkan kualitas hidup warga binaan, tetapi juga berkontribusi pada pemberdayaan ekonomi masyarakat, sekaligus memberi mereka kesempatan untuk mengembangkan keterampilan yang berguna dalam kehidupan pasca-penahanan.
Dengan adanya kerjasama ini, Lapas Kelas 1 Surabaya dan Universitas Muhammadiyah Lamongan berharap dapat menciptakan peluang baru bagi warga binaan untuk kembali berkontribusi secara positif bagi masyarakat.
Penulis : Nurul Azizah