Contact us on (0322) 322356

Detail

Kuliah Praktisi Pendidikan Inklusi PGSD UMLA

Example blog post alt

Lamongan, 10 Juni 2025 – Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Muhammadiyah Lamongan (UMLA) Fakultas Sains Teknologi dan Pendidikan (FSTP) menggelar Kuliah Praktisi Mata Kuliah Pendidikan Inklusi bertema “Identifikasi Dini dan Pendekatan Holistik dalam Penanganan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)”. Kegiatan ini berlangsung di Auditorium Budi Utomo, Lantai 3.

Acara menghadirkan Dwi Fitria Aini, S.Psi, Founder Logika Kids, yang memaparkan pentingnya pendekatan holistik dalam pendidikan inklusif. Materi yang disampaikan mencakup pengenalan jenis-jenis gangguan perkembangan dan gangguan belajar seperti Autism Spectrum Disorder (ASD), ADHD, disleksia, disgrafia, diskalkulia, slow learner, speech delay, dan late talker. Pemateri juga menekankan pentingnya identifikasi dini serta tahapan penanganan yang melibatkan peran guru, psikolog, dan orang tua.

Dwi menjelaskan bahwa pendidikan inklusi bukan hanya tentang menyatukan anak-anak dalam satu ruang kelas, tetapi lebih dari itu, membangun sistem yang adil dan ramah bagi semua anak tanpa diskriminasi. Ia menutup dengan pernyataan inspiratif, “Dalam dunia pendidikan, inklusi bukan sekadar konsep, melainkan komitmen untuk memastikan bahwa setiap anak tanpa memandang kemampuan fisik, intelektual, atau latar belakang sosial memiliki hak yang sama untuk belajar dan berkembang secara optimal.”

Dalam sambutannya, Kaprodi PGSD UMLA, A.F. Suryaning Ati MZ, M.Pd, menyampaikan

“Semangat inklusi menegaskan bahwa setiap anak, tanpa terkecuali, berhak atas pendidikan yang bermutu dan bermakna. Tidak boleh ada satu pun anak bangsa yang tertinggal, terpinggirkan, atau terabaikan hanya karena perbedaan kondisi fisik, sosial, ekonomi, budaya, maupun intelektual.”

“Kuliah praktisi hari ini menjadi momen strategis untuk mempertemukan mahasiswa selayaknya calon pendidik masa depan dengan praktik nyata dari lapangan.”

“Kami berharap kegiatan ini mampu membuka cakrawala berpikir mahasiswa, agar saat mereka menjadi pendidik kelak, mereka bukan hanya mengajar, tetapi juga memanusiakan, mendampingi, dan memberdayakan semua anak, tanpa sekat dan tanpa diskriminasi.”

Kegiatan ini dipandu oleh mahasiswi PGSD UMLA, Avicarizta Zunia A., dan diikuti oleh mahasiswa semester 4 dan 6. Manfaat yang diperoleh peserta antara lain e-sertifikat, pengetahuan praktis, dan juga relasi.

Melalui kuliah praktisi ini, Universitas Muhammadiyah Lamongan menunjukkan komitmennya dalam mencetak pendidik yang tidak hanya cakap secara akademis, tetapi juga memiliki kepekaan sosial dan kepedulian terhadap keberagaman peserta didik. Diharapkan, kegiatan semacam ini dapat terus berlanjut dan menjadi inspirasi bagi institusi pendidikan lainnya dalam mewujudkan pendidikan yang inklusif, adil, dan berkeadaban.

Penulis: Rohmat