Contact us on (0322) 322356

Detail

FIK UMLA Gandeng INTI University Malaysia Bahas Inovasi Digital di Layanan Kesehatan

Example blog post alt

Lamongan, Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) Universitas Muhammadiyah lamongan (UMLA) menggelar guest lecture atau kuliah tamu pada Jumat (03/01/2025) di Gedung A lt.3 Auditorium Budi Utomo UMLA.

Acara ini dilakukan secara hybrid dengan pemateri Professor Dr. S. Geetha A/P Subramaniam yang berasal dari INTI university of Malaysa dan dihadiri oleh 336 Mahasiswa dari 8 prodi yang ada di fakultas Ilmu Kesehatan UMLA.

Dalam kegiatan ini Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan UMLA, Dr. Virgiani Nur Farida, S.Kep, Ners menyampaikan dalam sambutannya, beliau beharap dari  kuliah tamu yang diselenggarakan ini, dengan tema transforming digital health services bisa menambah literasi internasional mahasiswa fakultas ilmu Kesehatan mengenai pemanfaatan digitalisasi dalam pelayanan Kesehatan dan bisa bermanfaat bagi mahasiswa.

Digitalisasi tidak hanya terjadi dalam kehidupan bersosial saja, namun lebih dari itu digitalisasi ini pun merambah pada sektor pelayanan Kesehatan, ada yang menarik apa yang disampaikan oleh Professor Dr. S. Geetha A/P Subramaniam beliau mengatakan bahwa, kita harus berterimakasih pada Covid-19, karna covid-19 kita dipaksa untuk adaptasi dengan digitalisasi secara brutal disegala lini kehidupan, tentu dalam pelayanan Kesehatan juga. Digitalisasi dalam pelayanan Kesehatan ini yang kemudian mempunyai dampak positif yang luar biasa dalam dunia kesehatan, seperti mempercepat proses pelayanan, dan mampu mencegah suatu penyebaran penyakit.

Professor Dr. S. Geetha A/P Subramaniam juga menjelaskan manfaat digitalisasi dalam layanan Kesehatan diantaranya, adalah untuk sharing data dan kolaborasi antar rumah sakit / fayankes. Memudahkan transfer data dan informasi sehingga tidak membuang-buang waktu dan cost. Misalnya, seseorang sudah lama langganan berobat di rumah sakit X kemudian harus berganti berobat ke rumah sakit Y, maka transfer data (rekam medis) cukup menggunakan digitalisasi tanpa harus banyak bertanya ke pasien, sehingga Tindakan yang akan dilakukan lebih tepat, tidak mengulang Tindakan yang sudah pernah diberikan ke pasien. Dan hal ini bisa menghemat waktu dan cost berobat.

Di sesi akhir acara ini dilakukan tanya jawab interaktif antara mahasiswa dengan pemateri. Antusias mahasiswa untuk bertanya tinggi sekali, ada 7 mahasiswa yang mengajukan pertanyaan terkait dengan digitals health services dan penerapannya dalam masing-masing bidang Kesehatan.

Selain itu dengan adanya acara ini tidak hanya untuk menambah literasi internasional mengenai health services namun acara ini juga untuk melatih kecakapan mahasiswa dalam berbahasa asing terutama berbahasa inggris.